Rabu, 07 Juni 2017

MENGAGUMI TANPA MENGETAHUI

Langit biru kembali telihat..
embun pagi masih membasahi jendela rumah
kicauan kicauan burung terdengar merdu..
matahari terbit dari ufuk timur

Sudah berhari hari ku selalu melihat tingkahlakumu
mengeluarkan gelak tawa saat melihat kelakuan lucumu..
ingin sekali aku kenal lebih dekat denganmu...
entah sampai kapan aku mengagumimu dari jauh

Seperti menunggu air laut kehabisan air
menunggu mu tau isi hatiku kepadamu
aku memang mengenalmu ...
tapi kamu ? entahlah...

Inilah aku hnya mampu bersembunyi
hanya mampu melihatmu dari jauh
menjadi penggemar rahasiamu
Dan aku tak tau sampai kapan aku begini....

Sabtu, 03 Juni 2017

IZINKAN AKU UNTUK MENYAYANGI MU

Ku pandang langit
Ku pandang bintang
Namun semua hanya sia - sia
Pandangan ku cuma satu arah

Yaitu memandang kamu
Walau hanya dari memori
Memori ingatan tentangmu
Tentang kita yang pernah dekat

Kau yang disana..
Ku tak tau perasaan ini terhadap mu
Ku cinta namun benci
Benci bila saat kau dekat dengan yang lain

Perasaan yang ku pendam ini
Terlalu sakit untuk dipendam
Ku tak berani tuk ungkapkan
Maka ijinkan ku tuk menyayangimu

Menyayang seseorang dalam hati
Memanglah sulit tuk dijalani
Apa mungkin hatimu peka terhadapku
Dengan semua sikapku terhadapmu
Mungkin sayangku ini tak kau sadari
Namun ku coba bantu tuk menyadarinya
Bahwa aku sangatlah sayang kepadamu

Jumat, 02 Juni 2017

HARUZ KU AKHIRI

Tak ingin ku akhiri kisah cinta..
Tetapi sang waktu memutuskannya
Ku harus menerima kenyataan
Bahwa kau bukan lagi milikku

Walaupun rasa bathin ini ..terlalu sakit
Tetapi raga harus meng - ikhlaskan
Semuanya yang pernah terjadi
Karena kenyataan telah berubah
Rasa tak lagi bersama

Kau dan semua lagumu..
Membawa luka dan kepedihan
Walaupun bibir tersenyum
Tetapi hati teriris sembilu

Aku hanya mampu tuk berharap
Semoga keindahan dan kebahagiaan untukmu
Selalu menaungi di atas hidup
Tak letih seperti kisah kita

Dan aku hanya mampu memohon
Semoga di suatu hari nanti
Aku mendapatkan cinta
Walau tak seperti cintamu
Tetapi ku harap membawa kebahagiaan
Sampai di ujung waktu

Seberat apapun..ku harus akhiri
Rasa cinta dan sayang
Karena kenyataan telah berubah
Dan waktu tak lagi menginginkan
Kau bukan lagi untukku
Dalam bayangan dan dalam kenyataan.

CAHAYA UNTUKKU

Teremuk hati menatapmu
Memandang binar lain dengan cahaya
Dengan kelam kau berikan
Diiringi riak hati palsu untukku

Sosok tegar terjatuh rapuh
Berdiri tegak namun tanpa kuasa
Menampakkan untukku cahaya palsu
Dengan segala pedih yang berkecamuk

Apakah cahaya tulus itu tak ada?
Untaian palsupun tak apa kau beri
setitik air tawarpun itu lebih baik
Dibanding menjatuhkan duri kelam pada jiwa

INGIN SEPERTI MALAM

Entah Mengapa, Dikepalaku slalu ada dirimu
lama aku tak melihat,
bukan menjadikan aku bisa melupakanmu
Terdengar seperti Gaung, seakan dalam kenyataan

Menghampirimu dengan tidak berharap banyak
diriku telah merasakan gundah,
Saat terjawabnya rasa yang tak terungkap
Dari dirimu membawa rasa ini semakin melekat

Mungkinkah Kau bermimpi seperti yang ku alami
Ataukah aku yang Harus bertahan
menjadikan mimpi itu sebagai kekuatan
Baikkah untuk diriku, walau tidak sejalan dengan yang kuinginkan ??

Masih mencari alasan
Apa yang membuatku nyata ingin memilikimu

WAKTU

Seiring berjalannya waktu
Tak terasa sudah sirnah sudah
Harapan yg slalu menggelega di hati
Hampa sudah terasa jiwa ini.

Seandainya waktu
Bisa diputar kembali
Maka hal yg sama tak terulang kembali.
Mungkin masih da kesempatan ke 2....?

Mustahil rasanya
Karna semuanya telah jauh pergi
Dari kehidupan ini
Penyesalan yg terjadi.

MENANTI PAGI

Kesunyian malam menerka jiwa
Dinginnya melukai kulit
Secercah senyum masih membekas
Dalam jiwa yg menahan rindu
Bintang dan bulan begitu terang
Binatang malam begitu riuh
Tapi aku membencinya
Karna saat itu aku tak bersamamu
Ku. . . .
" Menantu Pagi "

Kamis, 01 Juni 2017

MAAFKAN

Rapuh terasa dalam diri
karena aku hanya bisa membuatmu menangis
aku tak pernah bisa membuatmu bahagia
aku hanya bisa mengecewakan semua harapan-harapanmu

Kisah itu telah lama kututupi darimu
namun memang ada saatnya dimana kau akan tau semua
dan pada akhirnya, kecewa yang kau dapat dariku

masih pantaskah aku memanggilmu mama?
sedang aku tak pernah pantas untuk menjadi anakmu
pantaskah aku menjadi seorang anak dari ibu yang begitu sempurna sepertimu?
pantaskah aku menjadi buah hati kesayanganmu?
sedang yang kulakukan hanya selalu buatmu kecewa

Kesalahan ini begitu besar,
malu rasanya aku untuk pulang dan membayangkan aku akan menatap wajahmu yang penuh kekecewaan terhadapku
malu rasanya aku untuk berbicara denganmu membayangkan kau takkan ceria seperti biasanya mengingatku mengecewakanmu

mama,

kini aku merasa menjadi anak yang begitu tidak berguna,
mungkinkah ku akan pulang?
aku rasa tak sanggup untuk pulang
aku rasa aku tak pantas untuk datang lagi menginjak rumah indah yg penuh kehangatan keluarga

Mamaa…
Maaf,,,
Maaf,,,
Maaf,,,

mungkin maafku tak berarti lagi,
tapi aku hanya bisa mengucapkan maaf,
entah harus bagaimana aku menebus kesalahanku
Yg telah aku lakukan
Tapi,
Maafkan Aku…