Kesunyian malam menerka jiwa
Dinginnya melukai kulit
Secercah senyum masih membekas
Dalam jiwa yg menahan rindu
Bintang dan bulan begitu terang
Binatang malam begitu riuh
Tapi aku membencinya
Karna saat itu aku tak bersamamu
Ku. . . .
" Menantu Pagi "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar